Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan aturan equity crowdfunding paling lambat September 2018. Sistem pengumpulan dana ini diharapkan akan menjadi alternatif sumber modal bagi perusahaan startup.
Equity crowfunding mirip dengan penawaran saham perdana (IPO) di pasar modal, menerbitkan saham kepada masyarakat. Perusahaan juga harus berbentuk perseroan terbatas atau koperasi.
Bedanya, equity crowfunding menjual saham secara langsung kepada pemodal melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet.
Mekanismenya, hampir sama seperti proses P2P lending. Perusahaan fintech akan mempertemukan pengusaha butuh modal dengan pemberi modal. Pemberi modal terdiri dari banyak pihak. Jika sepakat dana akan ditukar dengan saham.
Karena aturan ini membantu startup yang baru berkembang total dana yang bisa dihimpun pun dibatasi maksimal Rp 6 miliar per tahun. Ini untuk minimalisir risiko. Maklum startup berkembang berisiko tinggi.
Selain itu, para pemodal yang ingin menyuntikkan modal juga punya persyaratan khusus. Yakni, memiiki kemampuan analisis risiko terhadap saham. Pemodal yang memiliki penghasilan hingga Rp 500 juta hanya boleh memiliki investasi 100 ribu profit harian saham startup 5% dari penghasilan. Penghasilan di atas Rp 500 juta maksimal 10%.
Mengenal 4 Jenis Crowdfunding
Ada berbagai tipe crowdfunding Indonesia yang berbeda dengan perbedaan benefit untuk pebisnis (penerbit crowdfunding) dan juga investor.
- Reward crowdfunding
Investor berkontribusi pada perusahaan Anda dan mendapatkan return non finansial. Umumnya untuk project creative dan menggunakan sistem bertingkat. Semakin besar dana yang didonasikan, semakin besar reward yang diterima. (nama disebut di credit, tiket event, free gift, merchandise). Keuntungan untuk bisnis adalah reward ini tidak mahal.
- Debt crowdfunding
Investor akan mendapatkan bunga dari investasi 100 ribu hasilkan jutaan rupiah. Keuntungan pendanaan debt crowdfunding, pebisnis mendapatkan sumber pendanaan lebih murah daripada bunga bank, lebih mudah untuk mendapatkan support karena para backers mendapatkan return tetapi paling cocok untuk bisnis yang telah memiliki revenue.
- Equity crowdfunding
Backers akan menginvestasikan uangnya dan mendapatkan return berupa saham sejumlah kecil di perusahaan Anda. Paling cocok untuk perusahaan yang sedang fokus pada growth atau pertumbuhan.
- Donation crowdfunding
Crowdfunding Indonesia yang didesain untuk charity atau project sosial. Beberapa startup di Indonesia memiliki mayoritas project seperti ini.