Sementara itu, kesamaan antara keduanya telah terungkap cukup banyak. Seperti diberitakan sebelumnya, Raize dan Rocky diduga kuat akan diluncurkan di Indonesia tahun ini. Hal itu diketahui antara lain dari kemunculan nama duo SUV kompak dalam dokumen pemerintah terkait daftar penerima insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah mobil baru pada Maret-Desember 2021.
Setelah itu, Amelia Tjandra menjadi Direktur Pemasaran PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengaku keduanya akan diproduksi di pabriknya masing-masing. Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT. Toyota Astra Motor (TAM), di sisi lain, masih merahasiakan banyak hal tentang Raize. Berdasarkan informasi dari penjual dealer Toyota beberapa waktu lalu.
Jika tidak ada perubahan, Raize akan diluncurkan pada April ini. Lagi-lagi, Toyota belum bersedia mengomentari informasi ini. Sebelum resmi mengaspal dan dijual, mari kita telusuri persamaan dan perbedaan yang sudah diketahui selama ini dari kedua SUV yang melakukan debut global di tahun 2019 ini. Perbedaan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky.
Desain Eksterior
Berbeda dengan model kolaborasi Toyota dan Daihatsu di Indonesia seperti Avanza-Xenia, Rush-Terios, Agya-Ayla, dan Calya-Sigra, duet Raize-Rocky memiliki tampilan eksterior yang tidak ‘kembar’ jika mengacu pada berbagai foto dua. Fasia depan Raize lebih sporty dan ‘garang’. Lekukan gril mengingatkan pada Toyota Rav4, meski desainnya tidak 100 persen sama.
Nuansa sporty pada ‘wajah’ Raize coba hadir melalui gril berukuran besar dengan gril trapesium yang menyambung ke bemper. Juga melalui bentuk bumper dengan sudut tajam di kedua ujungnya dan garis bodi yang kuat di bagian samping.
Bahkan, desain gril depan heksagonal Rocky mengingatkan kita pada mobil Datsun. Meski begitu, bumper depan Rocky tetap tajam di kedua ujungnya. Bentuk lampu depan Raize dan lampu depan Rocky yang sedikit menyempit masih terlihat serupa.
Kisaran harga
Seperti model kolaborasi Toyota-Daihatsu sebelumnya, Raize akan memiliki kisaran harga yang lebih tinggi dari Rocky, jika mengacu pada Peraturan Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2021. Disebutkan, Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Raize adalah Rp. 146-182 juta, dengan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DP PKB) sebesar Rp. 153,3-207,9 juta. Sedangkan NJKB Rocky adalah Rp 140-168 juta. DP PKB adalah Rp. 147-176,4 juta.
Persamaan antara Toyota Raize dan Daihatsu Rocky
Tidak heran jika Raize dan Rocky akan diproduksi bersama di pabrik Daihatsu Indonesia. Raize sendiri merupakan produk pertama Toyota yang menggunakan platform DNGA. Namun, berbeda dengan DNGA yang ditujukan untuk produk kompak.
Dengan kapasitas mesin yang relatif kecil dan harga yang terjangkau, TNGA merupakan platform untuk model dari segmen menengah ke atas serta mobil listrik Toyota. Dimensi bodi Raize-Rocky juga identik. Jarak sumbu roda (wheel axis) sama dengan 2.525 mm.
Fitur Adaptive Cruise Control
membantu pengemudi tanpa harus menginjak pedal gas. Selain itu, sistem ini dapat mendeteksi jarak aman dengan mobil di depan, sehingga mencegah terjadinya tabrakan. sPerlu diperhatikan, pengemudi juga harus tetap mengendalikan mobil secara penuh, selalu memegang kemudi, dan memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitarnya.
Mesin
Sebagai setara. Ada transmisi manual dan otomatis. Gearbox otomatis memiliki teknologi Continuously Variable Timing (CVT). Secara dimensi, kedua model ini sangat kompak. Bagaimana tidak, panjangnya tidak sampai 4 meter.
Namun, baik Toyota maupun Daihatsu mengklaim bahwa dari segi fungsionalitas, Raize dan Rocky termasuk yang terbaik di kelasnya. Hal itu diwujudkan antara lain melalui kapasitas bagasi 303 liter yang bisa diperbesar hingga 369 liter.
Fitur lanjutan
Di Jepang, Raize-Rocky memiliki fitur yang cukup canggih. Mobil Raize memiliki antara lain, Next-Generation Smart Assist, Toyota Safety Sense, LED Digital Speedometer dengan Layar LCD Warna TFT 7 inci, layar infotainment dengan SmartDevice Link plus Apple CarPlay.
Rocky diberkahi dengan Next-Generation Smart Assist, Blind Spot Monitor, Rear Cross Traffic Alert, layar infotainment dengan Daihatsu Connect. Memang tidak semua fitur tersebut akan muncul di model untuk pasar Indonesia. Namun jika hanya sebagian saja yang hadir, perlengkapan dari Raize-Rocky ini sudah cukup mumpuni untuk segmen SUV kompak yang dibanderol Rp. 100-200 juta.
Menariknya, kedua model ini tidak lagi ‘kembar’ seperti model kolaborasi Toyota-Daihatsu sebelumnya. Selain itu, jika melihat benchmark NJKB dan DP PKB-nya, bisa dibilang keduanya akan diposisikan di bawah Rush-Terios.
Dengan modal merek Toyota-Daihatsu yang terkenal dan jaringan penjualan dan purna jual yang sangat luas, Raize-Rocky bisa menjadi ancaman yang sangat serius bagi SUV kompak murah lainnya seperti Kia Sonet dan Nissan Magnite. Namun dari sisi konsumen, hadirnya model yang lebih banyak membuat mereka memiliki lebih banyak pilihan.
Jika spesifikasi untuk pasar Indonesia masih menawarkan fitur yang tergolong canggih, mungkin keduanya bisa menjadi bintang dua terbaru di tengah hegemoni model berkapasitas tujuh penumpang dengan harga murah.